Member-only story
Sundoku, Antilibrary, dan Kenyataan Minat Baca
Tulisan ini dilatarbelakangi oleh beberapa dari teman saya — yang mengenal saya sebagai book enthusiast — mengajukan beragam pertanyaan yang kurang lebih senada dengan:
“Bagaimana cara agar suka baca buku?” atau
“Ada rekomendasi buku, nggak, Han?”
Terus terang saja, saya bahkan kebingungan bagaimana menjawabnya. Maka, bagi kalian (teman-teman saya) yang telah mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut, maafkan saya jika jawaban tersebut (mungkin) antara tidak bermutu atau malah kadang tidak konsisten, karena dari awal, setiap jawaban untuk setiap penanya pastilah berbeda-beda.
Sebab, bagaimana cara atau metode itu bekerja tentunya akan sangat dipengaruhi oleh minat, niat, kepentingan, skala kebutuhan, urgensi, dan hal ihwal lain yang melatarbelakanginya. Oleh sebab itu, pertanyaan-pertanyaan yang demikian itu sebetulnya hanya dapat dijawab oleh penanya itu sendiri. Bukan orang lain, apa lagi saya.
Andaikata, saya jawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan berbagai tips, atau saya jawab dengan merekomendasikan suatu buku. Kira-kira apa yang terjadi selanjutnya?
Paling-paling, saya hanya akan mendapat anggukan kepala saja setelah menjelaskan panjang lebar hingga mulut saya berbusa mengenai 1001 tips membaca buku. Paling mentok, penanya hanya…