Han Abadie
Apr 11, 2024

Kalau aku, aku sadar kalau dicurhatin itu bikin capek, maka aku ga melakukan itu ke orang lain. Meskipun beberapa temen menawarkan buat jadi tempat bercerita.

Tapi ya gimana, aku cerita ga bikin lega, karena tujuanku cerita bukan untuk divalidasi, melainkan untuk diberi solusi.

Atau mendingan tanya aja sekalian kalau kepo mengenai masalahku, ya aku bisa ceritain kok. Tapi ga usah pake kedok pengen jadi tempat bercerita. Hehehe

Tapi setelah memperlajari, untuk mengatasinya aku prefer diajak ngobrol. Ngobrol apapun itu yang bisa menghibur atau berpikir. Asal bukan ghibah.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Han Abadie
Han Abadie

Written by Han Abadie

A Possibilist, Indonesian writer. Just like the average mediocre youth, sometimes naive as well. You can follow my another social media X: @ekstapol

Responses (1)

Write a response

Aaah, i see kak.

Persepsi kak Han cukup bisa kupahami, dan membuka satu lagi jalan berpikirku; kalau ternyata untuk sampai di tahap mau bercerita itu banyak caranya, salah satunya dengan mengobrol ringan, tanpa terikat dengan kedok tempat bercerita.

Menarik. Thanks for your sharing, kak!