Sitemap

Member-only story

Claps!

2 min readApr 1, 2025
Photo by Jose Manuel Esp on Unsplash

Ini adalah tulisan yang mungkin terbilang mendesak, tetapi bukan berarti penting. Atau mungkin penting untuk membuat senang penulis dan penyuka angka. Ini serius!

Begini, barangkali pembaca adalah pengguna Medium yang baru pertama kali mengunduhnya dari Google Playstore kemudian membaca sejumlah tulisan di sini. Mereka akan merasa agak berbeda dengan sejumlah platform lain. Namun, paling tidak basis fitur pada sebuah postingan dalam suatu platform umumnya terdapat like/suka, kolom komentar, dan share/bagikan.

Dalam Facebook dan Instagram, fitur itu disebut like, comment, dan share. Di X (dulunya Twitter) dan Tiktok ada tambahan posting-ulang. Sedangkan di Quora, fitur like diganti menjadi dukung naik atau upvote. Sementara di Medium menjadi fitur claps atau tepukan tangan.

Yang menarik dari fitur claps, sebagaimana orang-orang bertepuk tangan, claps tidak hanya sekali tempo. Untuk menjadi tepuk tangan hingga berbunyi “prok, prok, prok”, seseorang harus bertepuk tangan berkali-kali. Jika sekali, tepukan tangan akan terasa aneh, yakni “plok”.

Pembaca mungkin mulai memahami ke mana arah doktrin tulisan receh ini, bukan?

Bahwasanya, claps seharusnya tidak dilakukan sekali tempo. Demi mengapresiasi penulis, pembaca bisa memberikan sumbangsihnya berupa tepukan tangan hingga 50 kali agar seperti orang yang sungguh-sungguh…

--

--

Han Abadie
Han Abadie

Written by Han Abadie

A Possibilist, Indonesian writer. Just like the average mediocre youth, sometimes naive as well. You can follow my another social media X: @ekstapol

No responses yet