Member-only story

Cara Berdusta yang Benar

Han Abadie
4 min readJul 4, 2024

Photo by Rhamely on Unsplash

Ada kalanya, seseorang lebih memilih untuk berdusta ketimbang berkata jujur. Dalam kasus hubungan asmara, misalnya. Seorang istri bilang pada suaminya kalau dia hendak pulang terlambat lantaran ada masalah di tempatnya bekerja, yang mengharuskannya pulang agak terlambat dari biasanya. Padahal, sebetulnya dia hanya hendak menuruti ajakan bosnya untuk makan siang berdua.

Kira-kira, mengapa si perempuan harus berbohong?

Jawabannya tidak lain tidak bukan adalah karena si perempuan takut bila suaminya marah, menceraikan, bahkan bisa saja membunuhnya (meski dalam beberapa kasus ada juga yang masih memaafkannya). Sang istri tahu bahwa makan siang berduaan dengan bosnya merupakan bagian dari praktik perselingkuhan. Dia takut terhadap respon suaminya yang tidak siap dengan kejujurannya.

Kasus serupa barangkali juga terjadi saat menghadapi pertanyaan:

“Gimana nilai IP-mu semester ini?”

Saat ditanya orang tua, namun indeks prestasi Anda begitu buruk.

“Sudah paham belum?”

Saat Anda ditanya dosen setelah penjelasan yang ke-6798986445368 kalinya mengenai suatu materi.

“Apa kabar (nama seseorang)? Aku akan menikahinya.”

Create an account to read the full story.

The author made this story available to Medium members only.
If you’re new to Medium, create a new account to read this story on us.

Or, continue in mobile web

Already have an account? Sign in

Han Abadie
Han Abadie

Written by Han Abadie

A Possibilist, Indonesian writer. Just like the average mediocre youth, sometimes naive as well. You can follow my another social media X: @ekstapol

No responses yet

Write a response