Han Abadie
Dec 26, 2024

Baru saja aku hendak mengkritisi, tapi ternyata penulisnya sudah paham juga. Jadi persoalannya sejatinya adalah faktor eksternal.

Misal, aku bisa saja mengajak ngobrol yang seru, tapi kembali lagi, apakah dia juga memiliki ketertarikan yang sama? Belum tentu. Alih-alih tertarik, yang ada kita dianggap seperti orang yang sedang wawancara. Merasa risih dan diabaikan.

Salah lagi. Wkwk

Jadi kita sejatinya gamang dengan kemauan para perempuan ini. Tapi, ya inti persoalannya, cinta ini sangat bergantung pada perempuan yang memutuskan, apakah tertarik, atau tidak. Jika tidak, mereka tak akan segan-segan mengabaikan kita ke tong sampah.

Untungnya aku bukanlah orang yang pesimis. Saat diabaikan, pikiranku hanya satu: yaa mungkin memang dia belum beruntung saja mendapatkanku.

Gila, se-oke itu self esteem-ku. LOL

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Han Abadie
Han Abadie

Written by Han Abadie

A Possibilist, Indonesian writer. Just like the average mediocre youth, sometimes naive as well. You can follow my another social media X: @ekstapol

Responses (1)

Write a response